Assalamualaikum wr wb
Dalam kehidupan masyarakat pedesaan ini, tidak jarang orang berintelek berhati jelek yang memanfaatkan ilmunya untuk membodohi masyarakat yang mayoritas lulusan sekolah dasar bahkan tidak pernah mengenal bangku sekolah sedikitpun.
Ini semua benar-benar terjadi di daerah dimana saya dilahirkan. Kasusnya memang sederhana tetapi rumit untuk diselesaikan. Sebagai contohnya, doktrin terhadap calon TKI (kususnya wanita) melalui media radio, brosur-brosur, sampai para alumnus TKI yang KATANYA sukses diluar negeripun gencar dilakukan untuk merekrut calon TKI menjadi mesin uang bagi para Agen yang memeliharanya, ini terlepas darimana legal atau ilegalnya agen tersebut.
Perekonomian masarakat desa yang terpuruk semakin membuat para agen TKI gencar untuk mendapatkan calon TKI. Alasan mendasar yang membuat calon TKI mau saja untuk menjadi pahlawan devisa adalah masalah perekonomian keluarga yang sudah memprihatinkan ditambah tidak mengantongi ijazah apapun, calon TKI ini mau saja dipatuk hidungnya demi membahagiakan keluarganya tanpa menghiraukan resiko yang amat sangat sadis. Ironis, memang inilah kenyataanya. Tak terkecuali TKI yang minimal mengerti akan tipu daya, legal dan ilegal maupun beresiko dan beruntung. Mereka (TKI yang sadar akan pendidikan) kebanyakan sukses setelah berjuang di negeri seberang.
Lucunya, ada juga TKI ilegal maupun tidak sadar akan pendidikan bisa membangun tempat tinggal yang layak bahkan lebih dari hasil berTKI ria, ini semakin membuat masyarakat awam dan non awam berminat untuk mencoba peruntungan di tanah orang asing, lagi pula sudah terkoar-koar di Ibu Kota Indonesia terlalu banyak pengangguran jadi otomatis calon TKI lebih berminat untuk bekerja diluar negeri. Aneh bin ajaib.
TKI legal, tentu dari agen yang legal juga, dan pastinya aliran uang air mata darah pahlawan devisa ini mengalir juga ke kantong negaraku tercinta Indonesia. Begitupun sebaliknya, TKI ilegal pasti agen yang ilegal, aliran uang keringat TKIpun tidak jelas kemana, ya saya kira pastinya masuk ke kantong oknum yang MELOLOSKAN TKI ilegal untuk berkorban batin dan keringat untuk keluarganya dirumah yang sedang berharap cemas memikirkan apakah masih ada sisa nasi aking kemarin yang bisa dimakan dan keselamatan pahlawan keluarganya itu.
Ini saatnya bagi pemerintah Desa, Kecamatan, Kota, Provinsi, Dan Negara untuk memperhatikan dengan jeli dan empati kepada rakyatnya terutama pahlawan devisa. Agar nantinya tidak ada lagi TKI yang pulang tinggal nama, pulang berbadan dua, pulang berbadan cacat, pulang sebagai (maaf) wanita malam, dan lain sebagainya.
Ini juga saatnya bagi pemerintah untuk memberikan penyuluhan tentang berTKI ria dengan baik dan terdidik, dan memberantasan agen TKI ilegal.
Saya sangat berterimakasih kepada BuruhMigran yang dengan sukarela menampung aspirasi untuk para TKI, semoga dengan semua upayanya para TKI mendapatkan perlakuan yang layak dimanapun kakinya berpijak, Aamiin.
Demikian sedikit reportase saya mengenai Ekonomi Desa dan Gejala Keberangkatan TKI ke Luar Negeri ini, semoga bermanfaat dan mohon maaaf jika banyak sekali kesalahan kata maupun maksud dalam artikel ini.
Wassalamualaikum wr wb
Posting Komentar
Ada pengalaman probadi ? punya Unek2 ?
ayo komentar